pilihan

Jumat, 30 Oktober 2015

Ekspedisi Sungai Serayu oleh Anak-Anak Muda dari Hilir hingga Hulu

Oleh Taufiq Ahmad Romdoni



Tidak seperti biasanya pada hari sabtu (10/10) sepanjang sungai Serayu disusuri oleh sejumlah anak-anak muda. Dengan memakai pakaian dinas lapangan berwarna biru, mereka menyusuri sungai Serayu dari hilir hingga hulu. Panas terik matahari tidak menjadi halangan bagi mereka untuk menyusuri sungai terpanjang di Jawa Tengah tersebut.
Kegiatan itu merupakan serangkaian dari kegiatan praktikum mata kuliah Ekologi Perairan yang diselenggarakan sejak Sabtu (10/10) hingga Minggu (11/10). Kegiatan praktikum tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman tahun angkatan 2014. Namun, tidak semua program studi mengikuti acara tersebut, dalam praktikum yang berjudul “Ekspedisi Serayu”  hanya diikuti oleh mahasiswa program studi Manajemen Sumberdaya Perarian dan program studi Budidaya Perairan. Satu minggu sebelumnya, mahasiswa program studi Ilmu Kelautan telah menjalani praktikum lapangan mata kuliah Ekologi Perairan di Cilacap, Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh dosen pengampu mata kuliah Ekologi Perairan yang dibantu oleh beberapa asisten dosen. Praktikum kali ini diselenggarakan di sepanjang sungai Serayu, Telaga Warna, dan Telaga Pengilon, Wonosobo, Jawa Tengah. Beberapa daerah sungai Serayu yang menjadi stasiun pengambilan sampel diantaranya adalah Kejajar, Garung, Prigi, Singomerto, Mrican, Purwanegara, Mandiraja, Kembangan dan Cowakan Semar. Kemudian daerah wisata di daerah Dieng seperti Telaga Warna dan Telaga Pengilon turut menjadi stasiun pengambilan sampel. Para peserta praktikum mengambil sampel air yang kemudian diukur kandungan fisikokimiawinya seperti suhu dan oksigen terlarut. Tidak hanya itu, mereka juga mengukur kedalaman, kecepatan arus, lebar sungai, kejernihan dan mengamati tipe substrat. Mahasiswa juga melakukan wawancara dengan warga daerah Dieng dan pejabat daerah setempat untuk mengkaji apakah Telaga Warna dan Pengilon layak untuk dijadikan tempat budidaya ikan. Selain mengukur faktor fisikokimiawi di stasiun sungai Serayu, mahasiswa juga melakukan pengambilan sampel mikrozoobentos. Sampel mikrozoobentos yang diperoleh akan dijadikan sebagai data untuk mengukur indeks keragaman di setiap stasiun pengambilan sampel.
Praktikum tersebut dirasa penting dilakukan oleh mahasiswa. Selain sebagai komponen dalam mata kuliah, data hasil praktikum tersebut sangat bermanfaat bagi akademisi, pemangku kebijakan daerah setempat, dan pihak-pihak terkait. Hal tersebut sangat bermanfaat terutama bagi pemerintah setempat sebagai bahan untuk menentukan kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya alam, pengelolaan masyarakat pada daerah aliran sungai.

Selama praktikum berlangsung terlihat mahasiswa sangat menikmati kegiatan tersebut. Namun sejumlah mahasiswa mengeluhkan mahalnya biaya operasional yang dikeluarkan untuk kegiatan praktikum kali ini. Seharusnya dana tersebut sudah diakomodir oleh pihak kampus sehingga tidak membebani kepada mahasiswa. “Praktikum kurang maksimal karena ada alat yang kurang dan juga yang tidak bisa dipakai, harapannya dapat lebih baik lagi untuk tahun depan, dan diusahakan agar tidak sampai ada pemungutan biaya lagi” kata ketua kelompok  1 B, Ghilman Jauhar. Dengan kegiatan praktikum tersebut diharapkan mahasiswa dapat mencintai lingkungan seperti sungai yang telah menjadi urat nadi kehidupan bagi masyarakat sekitar aliran sungai.


Rabu, 14 Oktober 2015

Kandungan Vitamin C pada Eceng Gondok (Eichornia crassipes)

Vitamin C
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan dalam jumlah yang sedikit, dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk fungsi metabolisme yang normal. Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K, dan yang larut dalam air adalah vitamin B dan C.
Vitamin C diproduksi oleh tumbuhan dalam jumlah yang besar. Fungsi vitamin C bagi tumbuhan adalah sebagai agen antioksidan yang dapat menetralkan singlet oksigen yang sangat reaktif, berperan dalam pertumbuhan sel, berfungsi seperti hormon dan ikut berperan dalam proses fotosintesis. Vitamin C hanya dapat dibentuk oleh tumbuhan dan terdapat pada sayuran serta buah-buahan dalam jumlah yang besar. Hal ini disebabkan karena tumbuhan memilki enzim mikrosomal L-gulonakton oksidase, sebagai komponen dalam pembentukan asam askorbat (Kurniawan, 2010).
Keberadaan tumbuhan air berlimpah, namun belum banyak diketahui kandungan vitamin C-nya. Oleh karena itu perlu diketahui kandungan senyawa tersebut sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik.
Eceng gondok
Tumbuhan air memiliki peranan sebagai pemasok oksigen, produsen utama, bahkan penyerap logam berat. Kadar oksigen di dalam air akan meningkat disebabkan oleh peranan tumbuhan air tersebut. Tumbuhan air juga dapat berfungsi sebagai tempat ikan memijah dan mencari makan. Erosi dapat dicegah serta kekeruhan air dapat diatasi akibat peranan tumbuhan air.
Eceng gondok merupakan tanaman air yang hidup bebas di permukaan air, dapat berkembang dengan cepat dan tumbuh sepanjang tahun. Eceng gondok termasuk dalam divisio Embriophytasi phonogama, sub divisio Angiospermae. Kelas Monocotyledone, famili Pan’ederiaceae, dan genus Eichornia (Mangisah dkk, 2003).
Keberadaan eceng gondok di suatu perairan diketahui sebagai tumbuhan pencemar air. Sehingga eceng gondok dinilai dapat mengganggu ekosistem kolam atau danau. Pertumbuhan eceng gondok berlangsung secara cepat sehingga populasi eceng gondok menjadi tidak terkendali. Hal tersebut dapat mempercepat proses pencemaran perairan. Berdasarkan peranan keberadaan eceng gondok yang dinilai mengganggu tersebut, maka perlu ada pemanfaatan eceng gondok. Untuk mengetahui pemanfaatan eceng gondok, maka diperlukan analisis kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya, salah satunya adalah kandungan vitamin.
Vitamin C pada Eceng Gondok
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan, Izzati dan Nurchayati (2010), beberapa tumbuhan akuatik memiliki kandungan vitamin C. Salah satunya adalah vitamin pada Eceng Gondok (Eichornia crassipes).


Gambar 1. Histogram kandungan vitamin C dari tiga belas spesies tumbuhan akuatik, berdasarkan hasil penelitian oleh Kurniawan, Izzati, dan Nurchayati (2010).
Analisis kandungan vitamin C menunjukkan Eceng gondok (Eichormia crassipes) memiliki kandungan vitamin C yang relatif sedang yaitu 5,45 mg/30 g. kandungan vitamin C tersebut disebabkan adanya fkator genetis. Gen-gen penyandi enzim berperan mempengaruhi biosintesis vitamin C. Zadeh et al (2007) di dalam Kurniawan (2010), mengemukakan bahwa terdapat enam enzim yang disandi oleh gen-gen dalam biosintesis vitamin C, diantaranya mio-inositol oksidase (MIO), GDP-Manosa-3’, 5’-epimerase (GME), L-galaktono-gamma-lakton dehidrogenase (GLDH), asam D-galakturonic reduktase (GalUA), L-Galaktosa-l-fosfate fosfatase (GalPase), dan L-Galaktosa dehidrogenase (GalDH). Jenis tumbuhan eceng gondok yang mengapung di atas permukaan air diduga lebih peka terhadap tekanan lingkungan yang berasal dari perairan maupun udara, sehingga memerlukan mekanisme pertahanan dan membentuk vitamin C sebagai antioksidan (Kurniawan, 2010).
Pemanfaatan Eceng  Gondok
Setelah mengetahui adanya kandungan vitamin pada eceng gondok, kita dapat mencoba memanfaatkan eceng gondok sebagai keperluan di segala bidang. Salah satu contoh  yang dapat dimanfaatkan ialah pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan pakan ikan. Menurut Mangisah dkk (2003), pemanfaatan eceng gondok sebagai pakan memiliki beberapa kelemahan, antara lain kadar airnya tinggi, teksturnya halus, banyak mengandung hemiselulosa dan protein yang sulit dicerna. Dilakukanlah fermentasi terhadap eceng gondok dengan menggunakan Aspergillus niger yang dapat meningkatkan kandungan asam amino, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Kandungan vitamin C pada eceng gondok sebesar 5,45 mg/30 g setara dengan 18 mg/100 g. Hasil tersebut relatif sama bila dibandingkan dengan kandungan vitamin C pada buah mangga, melon, rasberry dan limau yaitu ± 20 mg/100 g (Combs, 2008). Berdasarkan hasil kandungan vitamin C tersebut, eceng gondok memiliki potensi sebagai sumber antioksidan.

Daftar Pustaka
Kurniawan, Izzati, dan Nurchayati. 2010. “Kandungan Klorofil, Karotenoid, dan Vitamin C pada Beberapa Spesies Tumbuhan Akuatik”. Jurnal. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol XVII (1) : 28-40.

Mangisah, Nasoetion, dan Sumarsih. 2003. “Evaluasi Nilai Nutrisi Eceng Gondok Terfermentasi Aspergillus niger sebagai Alternatif Pakan”. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Universitas Diponegoro. Semarang.

Selasa, 15 September 2015

Ekosistem Padang Lamun

Negara Indonesia memiliki luas lautan sebesar dua per tiga dari luas keseluruhan negara Indonesia. Indonesia memiliki panjang garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada yaitu sepanjang 81.000 km. Berada di daerah khatulistiwa, Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumberdaya hayati salah satunya adalah kekayaan perairan laut. Wilayah perairan laut dangkal memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat besar terutama pada ekosistem mangrove, terumbu karang, dan padang lamun.
Padang lamun atau disebut dengan seagrass bed yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area peisisir atau laut dangkal, yang terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang. Lamun merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbunga yang berada pada lingkungan laut. Lamun memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati. Hidupnya terendam di dalam laut dan dapat berdaptasi dengan baik pada perairan dengan salinitas yang cukup tinggi.
Lingkungan padang lamun merupakan salah satu ekosistem yang berada di perairan laut dangkal. Padang lamun memiliki peranan yang penting di dalam kehidupan biota laut dan merupakan salah satu lingkungan yang produktif. Padang lamun memiliki fungsi sebagai produsen primer, pendaur unsur hara, penstabil substrat, penangkap sedimen, habitat dan makanan serta tempat berlindung organisme laut.       
Padang lamun memiliki peranan yang sangat penting yaitu menjaga keseimbangan ekosistem di perairan. Padang lamun memiliki kemampuan dalam meredam kekuatan arus. Organisme laut menyukai perairan padang lamun karena miliki produktivitas primer yang tinggi.  Selain itu, padang lamun berperan sebagai tempat mencari makan (feeding ground), tempat memijah (spawning ground), dan pembesaran larva atau jouvenil (nursey ground).
Padang lamun dengan spesies tunggal yang berasosiasi tinggi sering ditemukan pada substrat berlumpur di daerah mangrove. Sedangkan padang lamun dengan vegetasi campuran terdapat pada daerah intertidal yang lebih rendah dan lebih dangkal. Padang lamun tumbuh di daerah dengan substrat berpasir dan dekat sedimen yang bergerak secara horizontal. Kepadatan populasi lamun menjadi berkurang apabila terjadi bioturbasi yang tinggi akibat aktivitas organisme bentik. Tingkat kekeruhan, suplai nutrien, dan fluktuasi salinitas mempengaruhi padang lamun yang tumbuh di sedimen yang berasal dari daratan atau disebut dengan faktor run off daratan.
Kepadatan padang lamun mempengaruhi kepadatan organisme yang berada di dalamnya. Semakin tinggi kepadatan padang lamun di suatu perairan, maka semakin tinggi kepadatan organisme yang berada pada padang lamun. Sebagai contoh, di perairan Teluk Bais, Filipina, terdapat 28 jenis ikan dari 15 famili di daerah berpasir tanpa lamun, dan terdapat 49 jenis ikan dari 21 famili di daerah padang lamun. Secara umum, lamun dapat tumbuh pada perairan daerah subtropik dan tropik.
Padang lamun merupakan habitat yang disukai oleh berbagai organisme laut. Hal ini disebabkan oleh zat hara dan sumber makanan yang terkandung pada padang lamun. Padang lamun berada pada daerah perairan dangkal sehingga mudah ditembus oleh penetrasi cahaya matahari. Selain itu, padang lamun memiliki sirkulasi air yang baik. Hal ini diperlukan untuk mentransportasi zat-zat hara, oksigen, dan hasil metabolisme lamun ke lingkungan sekitar. 
Tidak seperti makroalga, tanaman lamun memiliki bunga dan buah. Lamun dilengkapi oleh ruang udara yang berfungsi agar tetap mengapung di dalam kolom air. Lamun memiliki sistem perakaran, dedaunan, transportasi internal bagi nutrien, gas, dan stomata yang berpran dalam pertukaran gas. Daun pada tumbuhan lamun memiliki kemampuan menyerap nutrien secara langsung dari dalam air laut. Lamun tumbuh di perairan pantai yang dasarnya berupa pasir, lumpur, kerikil dan patahan karang mati terutama di daerah pasang surut.
Faktor terpenting dalam kelangsungan biota di suatu perairan ialah kondisi perairan. kelimpahan dan penyebaran organisme dipengaruhi oleh kondisi perairan di lingkungan tersebut. Namun, setiap organisme memiliki karakteristik kebutuhan lingkungan yang berbeda. Kondisi perairan di suatu lingkungan dipengaruhi oleh salinitas, pH, suhu, oksigen terlarut, kecerahan. Pembuangan sampah, pembangkit tenaga listrik, sedimentasi dan energi angin turut menjadi faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan lamun di suatu daerah. Namun sampai saat ini belum diketahui kapan dan di mana faktor-faktor tersebut yang dapat mempengaruhi pertumbuhan lamun.
Salinitas normal yang masih mampu ditolerir oleh lamun ada pada kisaran 10-40 ppt dan optimum pada salinitas 35 ppt. Salinitas berpengaruh terhadap biomassa, produktifitas primer, kerapatan, lebar daun, dan kecepatan pulih. Penurunan salinitas akan menurunkan kemampuan lamun dalam melakukan fotosintesis.
Di wilayah tropis, lamun dapat tumbuh optimal pada suhu berkisar antara 28-300 C. Faktor kedalaman suatu perairan tentu berpengaruh terhadap kondisi perairan seperti tekanan perairan, suhu air, kecerahan, nutrien. Karena berada pada daerah perairan dangkal, padang lamun tidak mengalami hambatan penetrasi cahaya matahari. Faktor yang dapat menghalangi padang lamun tertembus cahaya matahari adalah adukan sedimen di sekitarnya.
Komoditas perikanan yang berada pada padang lamun diantaranya adalah makroalga, udang, moluska, echinodermata, ikan kerapu, ikan baronang dan yang lainnya. Bagi ikan, padang lamun merupakan tempat memijah, mencari makan. Ikan mendapatkan makanan berupa plankton yang terdapat dalam padang lamun.
Kekayaan biota yang dimiliki oleh padang lamun, dapat dimanfaatkan sebagai komoditi yang menguntungkan bagi sektor perikanan. Tidak hanya bermanfaat secara ekonomis, padang lamun bermanfaat bagi keseimbangan ekosistem di perairan. Namun, kelestarian padang lamun sudah semakin terancam. Sehingga diperlukan upaya seperti pengkajian, pelestarian, dan pengoptimalan padang lamun agar menguntungkan dan tetap lestari.

Daftar Pustaka:
Djunaedi, dkk. 2012. “Struktur Komunitas Padang Lamun di Perairan Pulau Kumbang, Kepulauan Karimunjawa”. Ilmu Kelautan. Nomor 17 (4): 217-225.


Selasa, 28 April 2015

Pencemaran Sumberdaya Perairan

Aktivitas manusia yang semakin berkembang termasuk kegiatan rumah tangga dan industri menimbulkan masalah limbah yaitu pencemaran perairan. Laju pertumbuhan penduduk dan kegiatan industri yang semakin berkembang mengakibatkan lingkungan tidak mampu menampung kegiatan tersebut. Hal ini mengakibatkan pencemaran pada perairan seperti sungai, danau, pesisir pantai dan laut. Pencemaran perairan memiliki dampak negatif terhadap berbagai aspek seperti ekosistem, sosial dan sumberdaya perairan dikarenakan bahan bahan kimia yang terdapat pada perairan. Logam berat seperti  merkuri (Hg), timbal (Pb), kadmium (Cd), arsen (As), selenium (Se), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), kromi um (Cr), seng  (Zn) merupakan bahan kimia yang dapat dijumpai pada perairan yang tercemar.
Pencemaran perairan disebabkan secara alami atau natural dan aktivitas manusia atauantrophogenic. Factor alami atau natural contohnya rembesan hidrokarbon, gunung api,blooming algae, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh dari factor aktivitas manusia atauantrophogenic diantaranya limbah domestic, limbah industry dan limbah pertanian. 
Penggunaan air oleh masyarakat sebagai sumberdaya kehidupan akan terganggu karena kadar kualitas air yang menurun. Air sering dimanfaatkan sebagai konsumsi mineral, mencuci, mandi dan lain-lain. Dengan adanya pencemaran perairan, masyarakat akan menggunakan air yang tercemar untuk digunakan konsumsi dan kegiatan sehari-hari. Hal ini akan menyebabkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia. Air yang digunakan manusia semisal untuk minum, mandi, mencuci mengandung zat yang tidak baik yang akan mengendap di dalam tubuh manusia.
Dampak lainnya yang ditimbulkan oleh pencemaran perairan ialah penurunan produktivitas hasil perikanan. Perairan yang tercemar mengandung berbagai logam berat yang dapat mengganggu terhadap kehidupan organisme perairan seperti ikan-ikan. Ikan menjadi terserang bahan logam berat yang dapat mengendap pada tubuh ikan. Sehingga kesehatan ikan pun menurun sehingga berdampak tidak baik terhadap produktivitas hasil perikanan. Kadar DO (Dissolve oksigen) atau oksigen terlarut turut terganggu dengan adanya pencemaran perairan. Respirasi organisme perairan pun menjadi terhambat karena oksigen yang terlarut dalam air berkurang.
Dampak dari pencemaran perairan yang selanjutnya adalah terhadap kesehatan manusia. Hal ini dapat dihubungkan dengan konsumsi kita terhadap hasil perikanan seperti ikan. Ikan yang berada pada perairan yang tercemar pasti mengandung bahan kimia. Kemudian ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia. Sudah pasti bahan bahan kimia masuk ke dalam tubuh kita karena ikan yang kita konsumsi mengandung bahan-bahan kimia. Sebagai contoh kasus pada tragedy Minamata di Jepang pada tahun 1907-1977. Sebuah industri petrokimia Chisso membuang limbahnya yaitu mercury (II) peroxide (HgO2) ke laut. Limbah mercury (II) peroxides (HgO2) digunakan sebagai katalis untuk memproduksiacetaldehyde (CH3CHO). Masyarakat jepang yang gemar memakan ikan harus memakan hasil produksi yang tercemar limbah HgO2. Akibatnya sekitar 900 orang meninggal akibat penyakit Minamata yang menyerang system syaraf.
Sudah selayaknya kita harus peduli terhadap fenomena pencemaran perairan. Dari berbagai dampak yang ditimbulkan, seharusnya ada upaya untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Penanggulangan pencemaran sumberdaya perairan dapat dilakukan melalui hal seperti berikut.
Pemerintah memiliki peranan yang sangat sentral dalam menanggulangi permasalahan pencemaran sumberdaya perairan. Pemerintah perlu membuat aturan perundang-undangan untuk mengatur dan mengawasi pencemaran. Regulasi yang ditetapkan pemerintah seharusnya dapat berjalan secara optimal oleh seluruh pihak. Lemahnya pengawasan terhadap pelaku pencemaran perairan menyebabkan perilaku pencemaran semakin tidak terkendali. Penanggulangan pencemaran juga perlu dilakukan secara berkelanjutan, efektif dan efisien. 
Peranan industry dalam mengatasi masalah pencemaran memiliki peranan yang besar. Industry dapat menyebabkan pencemaran perairan dikarenakan limbah yang dihasilkan. Dengan produktifitas industry yang besar, maka limbah yang dihasilkan juga banyak. Pabrik atau industry sering membuang limbah mereka ke sungai atau perairan lainnya tanpa mengolahnya terlebih dahulu.  Lebih baik limbah yang dihasilkan oleh industry tersebut diolah kembali menjadi bahan industry lainnya.
Masyarakat juga memiliki peran yang besar untuk mengatasi masalah pencemaran sumberdaya perairan. Pola hidup masyarakat perlu disesuaikan dengan kelestarian lingkungan sekitar.  Kebiasaan masyarakat yang terjadi adalah tidak memperhatikan lingkungan. Masyarakat terpaku pada pola pikir yang instan seperti membuang sampah sembarangan semisal pada sungai, saluran air, dan pada lingkungan perairan lainnya. Padahal perilaku tersebut memiliki dampak yang negatif terhadap seluruh komponen, baik itu komponen biotik seperti manusia, hewan dan tumbuhan, maupun komponen abiotik yaitu lingkungan.

Perlu ada sinergisasi peran dan kesadaran antara pemerintah, pengusaha atau industry, dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan pencemaran perairan. Jika pencemaran sumberdaya perairan dapat teratasi maka terciptalah lingkungan yang sehat, bersih, dan menguntungkan bagi seluruh komponen. 

Sumber: Romdoni, Taufiq. 2015. Pencemaran Sumberdaya Perairan. [online] http://romdonitaufiq.blogspot.com/2015/02/pencemaran-sumberdaya-perairan.html. Diakses pada 29 April 2015 pukul 11.44.

Perairan Umum

Pengertian
Perairan umum (open water) adalah bagain dari permukaan bumi yang secara permanen atau berkala tergenang oleh air (tawar, payau, laut) mulai dari garis pasang surut terendah kearah daratan dan badan air tersebut terbentuk secara alami atau buatan.

Fungsi Pengelolaan Perairan umum
Menciptakan kondisi ekosistem yang lestari dan memperoleh manfaat seoptimal mungkin bagi kesejahteraan masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan.

Tujuan Pengelolaan Perairan Umum
Bertujuan untuk menentukan skala prioritas dan merencanakan serta menetapkan secara bersama sama bagi kepentingan bersama.

Dasar Hukum Pengelolaan Perairan Umum
  1. Undang-undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan 
  2. Undang-undang No. 4 Tahun 1982 tentang ketentuan pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup
  3. Undang-undang No. 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekslusif Indonesia
  4. Undang-undang No. 9 Tahun 1985  tentang Perikanan
  5. Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air 
  6. PP No. 23 Tahun 1982 tentang Irigasi
  7. PP No. 31 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
  8. PP No. 15 Tahun 1984 tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati Di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia
  9. PP No. 15 Tahun 1990 tentang Usaha Perikanan
Pengaturan Tata Ruang dan Habitat
Mengelola suatu perairan umum dalam pengaturan tata ruang dan habitat dibagi ke dalam suatu pembagian zona (mintakat). Diantaranya:

1. Mintakat Bahaya
  Yaitu suatu wilayah yang tertutup bagi umum, berfungsi sebagai daerah pengamanan bagi bendungan dan instalasinya. Biasanya merupakan daerah pada titik tengah bendungan.

2. Mintakat Suaka
  Yaitu suatu wilayah perairan yang tertutup bagi perikanan dan kegiatan lainnya yang dapat membahayakan dan merusak populasi ikan. Kecuali bila bertujuan untuk melindungi induk, dan anak ikan dari serangan ikan buas. Contohnya ialah daerah pemijahan, dan daerah asuhan seperti Mangrove atau daerah muara sungai

3. Mintakat Usaha
 Yaitu suatu wilayah perairan yang digunakan sebagai kegiatan produksi perikanan berupa penangkapan dan atau budidaya ikan.

4. Mintakat Bebas
    Yaitu suatu wilayah perairan yang dapat digunakan untuk berbagai macam kegiatan selama tidak mengganggu kelestarian sumberdaya perairan dan fungsi umum lainnya.

5. Mintakat Wisata
    Yaitu suatu wilayah perairan yang digunakan sebagai rekreasi air dan pariwisata

Pengaturan Populasi Ikan
Dimaksudkan untuk mengatur perbandingan populasi ikan mangsa dan ikan pemangsa dengan perbandingan 4:1, mengintroduksi jenis baru, dan penebaran kembali.

Pengaturan Aspek Sosial
Dimaksudkan untuk mengatur permasalahan sosial ekonomi yang berkaitan dengan usaha perikanan yang berada di suatu daerah, lalu memprioritaskan pengembangan perairan umum di suatu daerah, pengaturan nelayan, pengaturan jumlah tangkapan dan jam operasional

Sumber: Romdoni, Taufiq. 2014. Perairan Umum. [online]. http://romdonitaufiq.blogspot.com/2014/10/perairan-umum.html. diakses pada 29 April 2015 pukul 11.42.

Permasalahan dan Solusi Dunia Perikanan dan Kelautan

Negeri kita tercinta Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Dengan luasnya laut Indonesia, membuat negeri kita memiliki potensi kekayaan yang begitu melimpah. Bermacam-macam jenis flora fauna air di Indonesia membuat negeri ini semakin indah. Kekayaan alam laut Indonesia sangat berpotensi untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.
Tapi  kita sangat sedih dan  terpukul ketikan kekayaan alam kita dicuri oleh bangsa lain. Seakan akan kita tak mampu berbuat apapun. Kita menjadi lemah dan dipandang sebagai budak oleh bangsa lain. Kekayaan yang kita miliki yang seharusnya untuk rakyat Indonesia justru diperuntukan bagi bangsa-bangsa lain yang tertawa melihat kesusahan rakyat Indonesia. Sumberdaya ikan yang melimpah di laut Indonesia memang menarik perhatian Negara lain. Sehingga Negara lain pun ingin mengambil kekayaan perikanan dan kelautan Indonesia. Kapal-kapal asing yang masuk wilayah Indonesia dan mengambil ikan secara illegal belum mampu diatasi oleh pemerintah. Hal ini membuat bangsa kita dipandang rendah oleh bangsa lain. Kita dianggap lemah secara pengawasan dan tindakan. Dan akan membuat rakyat kita hanya menjadi budak di rumah sendiri. Potensi kekayaan alam laut tidak termanfaatkan secara optimal oleh rakyat kita. Seharusnya kitalah yang menguasai ikan-ikan kita sendiri. Kitalah yang seharusnya mengolah alam kita sendiri. Dan kitalah yang seharusnya menikmati kekayaan alam kita sendiri.
Permasalahan yang lain ialah kesejahteraan dari Nelayan. Kesejahteraan nelayan secara ekonomi dan social masih jauh dari harapan nelayan. Penghasilan dari menangkap ikan belumlah cukup untuk mensejahterakan keluarga. Penghasilan yang ia peroleh belum mampu untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke Perguruan Tinggi, belum mampu membiayai perawatan rumah sakit, belum mampu memberi makan makanan yang bergizi, sehat dan bermutu untuk istri dan anak-anak mereka, dan belum mampu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Sehingga profesi sebagai nelayan masih diasumsikan sebagai profesi yang belum memiliki prospek yang bagus. Hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Tanpa nelayan penduduk perkotaan tidak akan bisa memakan ikan yang kaya dengan protein. Nelayanlah yang berperan sebagai penyokong ketahanan pangan nasional.
Factor keberpihakan pemerintah masih menjadi sesuatu yang sentral bagi penyebab kemiskinan nelayan. Pemerintah memiliki peran yang sangat strategis dalam menentukan  kebijakan. Kebijakan pemerintah lah yang ditunggu dan diharapkan oleh para nelayan. Kebijakan Bahan bakar solar yang sangat dibutuhkan bagi para nelayan, masih jauh dari ekspetasi para nelayan. Termasuk harga yang terlalu mahal, ketersediaan yang terbatas, dan lemahnya pengawasan terhadap penyelewengan distribusi bbm bagi nelayan. Hal ini membuat nelayan kebingungan dalam memikirkan bagaimana langkah kedepannya.
Lalu permasalahan yang terpenting dan tak disadari perannya ialah kesadaran masyarakat terhadap potensi perikanan dan kelautan yang masih kecil. Masyarakat belum terlalu tertarik terhadap perikanan dan kelautan Indonesia. Hal ini bisa dicontohkan seperti, konsumsi ikan yang belum menempati peringkat teratas masyarakat Indonesia. Masyarakat belum menyadari bahwa kandungan hasil laut memiliki gizi yang tinggi. Kita bisa mencontoh pada Negara Jepang yang masyarakatnya sangat menyukai makanan laut. Sehingga Negara Jepang bisa sangat maju. Contoh yang kedua ialah bisa terlihat dari minat masyarakat untuk mempelajari ilmu perikanan dan kelautan yang belum menjadi prioritas utama. Passing grade jurusan perikanan dan kelautan di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia masih menempati posisi pertengahan.
Lalu apakah hal ini akan dibiarkan terus menerus? Tidak!. Kita sebagai generasi muda harus memiliki tekad yang kuat untuk merubah kondisi seperti ini. Dibutuhkan solusi yang nyata atas permasalahan tersebut. Permasalahan illegal fishing haruslah diatasi dengan pengawasan dan tindakan hokum yang tegas. Pemerintah harus menjaga kedaulatan laut Indonesia atas pencurian oleh kapal-kapal Negara asing. Dan juga penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku illegal fishing. Sehingga para pelaku illegal fishing tidak akan mencuri kekayaan alam laut Indonesia.
Solusi yang kedua ialah berkaitan dengan peran pemerintah terhadap kesejahteraan nelayan Indonesia. Harus ada program yang pro rakyat kecil khususnya bagi para nelayan. Seperti harga bbm untuk melaut yang harus terjangkau oleh para nelayan. Keteserdiaan bbm bagi para nelayan sehingga para nelayan tidak khawatir untuk melaut. Juga kesejahteraan nelayan dalam bidang  selain profesi nelayan. Seperti pendidikan, kesehatan, pelayanan bagi para nelayan.
Lalu solusi yang ketiga berkaitan dengan kesadaran masyarakat terhadap perikanan dan kelautan Indonesia. Harus ada peran yang reaktif antara masyarakat dengan para ahli kelautan dan perikanan.  Masyarakat perlu mengenal laut dan potensi kelautan negeri kita sendiri. Dan bagi para ahli perikanan dan kelautan perlu mengenalkan perikanan dan kelautan Indonesia yang kaya akan potensi. Termasuk memberikan ilmu perikanan dan kelautan di perguruan tinggi di Indonesia. Hingga akhirnya kita sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa perikanan dan kelautan. Kenalilah, cintailah dan sayangilah sumberdaya alam Indonesia khususnya perikanan dan kelautan.

Sumber : romdonitaufiq.blogspot.com