pilihan

Rabu, 14 Oktober 2015

Kandungan Vitamin C pada Eceng Gondok (Eichornia crassipes)

Vitamin C
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan dalam jumlah yang sedikit, dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk fungsi metabolisme yang normal. Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K, dan yang larut dalam air adalah vitamin B dan C.
Vitamin C diproduksi oleh tumbuhan dalam jumlah yang besar. Fungsi vitamin C bagi tumbuhan adalah sebagai agen antioksidan yang dapat menetralkan singlet oksigen yang sangat reaktif, berperan dalam pertumbuhan sel, berfungsi seperti hormon dan ikut berperan dalam proses fotosintesis. Vitamin C hanya dapat dibentuk oleh tumbuhan dan terdapat pada sayuran serta buah-buahan dalam jumlah yang besar. Hal ini disebabkan karena tumbuhan memilki enzim mikrosomal L-gulonakton oksidase, sebagai komponen dalam pembentukan asam askorbat (Kurniawan, 2010).
Keberadaan tumbuhan air berlimpah, namun belum banyak diketahui kandungan vitamin C-nya. Oleh karena itu perlu diketahui kandungan senyawa tersebut sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik.
Eceng gondok
Tumbuhan air memiliki peranan sebagai pemasok oksigen, produsen utama, bahkan penyerap logam berat. Kadar oksigen di dalam air akan meningkat disebabkan oleh peranan tumbuhan air tersebut. Tumbuhan air juga dapat berfungsi sebagai tempat ikan memijah dan mencari makan. Erosi dapat dicegah serta kekeruhan air dapat diatasi akibat peranan tumbuhan air.
Eceng gondok merupakan tanaman air yang hidup bebas di permukaan air, dapat berkembang dengan cepat dan tumbuh sepanjang tahun. Eceng gondok termasuk dalam divisio Embriophytasi phonogama, sub divisio Angiospermae. Kelas Monocotyledone, famili Pan’ederiaceae, dan genus Eichornia (Mangisah dkk, 2003).
Keberadaan eceng gondok di suatu perairan diketahui sebagai tumbuhan pencemar air. Sehingga eceng gondok dinilai dapat mengganggu ekosistem kolam atau danau. Pertumbuhan eceng gondok berlangsung secara cepat sehingga populasi eceng gondok menjadi tidak terkendali. Hal tersebut dapat mempercepat proses pencemaran perairan. Berdasarkan peranan keberadaan eceng gondok yang dinilai mengganggu tersebut, maka perlu ada pemanfaatan eceng gondok. Untuk mengetahui pemanfaatan eceng gondok, maka diperlukan analisis kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya, salah satunya adalah kandungan vitamin.
Vitamin C pada Eceng Gondok
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan, Izzati dan Nurchayati (2010), beberapa tumbuhan akuatik memiliki kandungan vitamin C. Salah satunya adalah vitamin pada Eceng Gondok (Eichornia crassipes).


Gambar 1. Histogram kandungan vitamin C dari tiga belas spesies tumbuhan akuatik, berdasarkan hasil penelitian oleh Kurniawan, Izzati, dan Nurchayati (2010).
Analisis kandungan vitamin C menunjukkan Eceng gondok (Eichormia crassipes) memiliki kandungan vitamin C yang relatif sedang yaitu 5,45 mg/30 g. kandungan vitamin C tersebut disebabkan adanya fkator genetis. Gen-gen penyandi enzim berperan mempengaruhi biosintesis vitamin C. Zadeh et al (2007) di dalam Kurniawan (2010), mengemukakan bahwa terdapat enam enzim yang disandi oleh gen-gen dalam biosintesis vitamin C, diantaranya mio-inositol oksidase (MIO), GDP-Manosa-3’, 5’-epimerase (GME), L-galaktono-gamma-lakton dehidrogenase (GLDH), asam D-galakturonic reduktase (GalUA), L-Galaktosa-l-fosfate fosfatase (GalPase), dan L-Galaktosa dehidrogenase (GalDH). Jenis tumbuhan eceng gondok yang mengapung di atas permukaan air diduga lebih peka terhadap tekanan lingkungan yang berasal dari perairan maupun udara, sehingga memerlukan mekanisme pertahanan dan membentuk vitamin C sebagai antioksidan (Kurniawan, 2010).
Pemanfaatan Eceng  Gondok
Setelah mengetahui adanya kandungan vitamin pada eceng gondok, kita dapat mencoba memanfaatkan eceng gondok sebagai keperluan di segala bidang. Salah satu contoh  yang dapat dimanfaatkan ialah pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan pakan ikan. Menurut Mangisah dkk (2003), pemanfaatan eceng gondok sebagai pakan memiliki beberapa kelemahan, antara lain kadar airnya tinggi, teksturnya halus, banyak mengandung hemiselulosa dan protein yang sulit dicerna. Dilakukanlah fermentasi terhadap eceng gondok dengan menggunakan Aspergillus niger yang dapat meningkatkan kandungan asam amino, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Kandungan vitamin C pada eceng gondok sebesar 5,45 mg/30 g setara dengan 18 mg/100 g. Hasil tersebut relatif sama bila dibandingkan dengan kandungan vitamin C pada buah mangga, melon, rasberry dan limau yaitu ± 20 mg/100 g (Combs, 2008). Berdasarkan hasil kandungan vitamin C tersebut, eceng gondok memiliki potensi sebagai sumber antioksidan.

Daftar Pustaka
Kurniawan, Izzati, dan Nurchayati. 2010. “Kandungan Klorofil, Karotenoid, dan Vitamin C pada Beberapa Spesies Tumbuhan Akuatik”. Jurnal. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol XVII (1) : 28-40.

Mangisah, Nasoetion, dan Sumarsih. 2003. “Evaluasi Nilai Nutrisi Eceng Gondok Terfermentasi Aspergillus niger sebagai Alternatif Pakan”. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Universitas Diponegoro. Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar