Aktivitas manusia yang semakin berkembang termasuk kegiatan rumah tangga dan industri menimbulkan masalah limbah yaitu pencemaran perairan. Laju pertumbuhan penduduk dan kegiatan industri yang semakin berkembang mengakibatkan lingkungan tidak mampu menampung kegiatan tersebut. Hal ini mengakibatkan pencemaran pada perairan seperti sungai, danau, pesisir pantai dan laut. Pencemaran perairan memiliki dampak negatif terhadap berbagai aspek seperti ekosistem, sosial dan sumberdaya perairan dikarenakan bahan bahan kimia yang terdapat pada perairan. Logam berat seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), kadmium (Cd), arsen (As), selenium (Se), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), kromi um (Cr), seng (Zn) merupakan bahan kimia yang dapat dijumpai pada perairan yang tercemar.
Pencemaran perairan disebabkan secara alami atau natural dan aktivitas manusia atauantrophogenic. Factor alami atau natural contohnya rembesan hidrokarbon, gunung api,blooming algae, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh dari factor aktivitas manusia atauantrophogenic diantaranya limbah domestic, limbah industry dan limbah pertanian.
Penggunaan air oleh masyarakat sebagai sumberdaya kehidupan akan terganggu karena kadar kualitas air yang menurun. Air sering dimanfaatkan sebagai konsumsi mineral, mencuci, mandi dan lain-lain. Dengan adanya pencemaran perairan, masyarakat akan menggunakan air yang tercemar untuk digunakan konsumsi dan kegiatan sehari-hari. Hal ini akan menyebabkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia. Air yang digunakan manusia semisal untuk minum, mandi, mencuci mengandung zat yang tidak baik yang akan mengendap di dalam tubuh manusia.
Dampak lainnya yang ditimbulkan oleh pencemaran perairan ialah penurunan produktivitas hasil perikanan. Perairan yang tercemar mengandung berbagai logam berat yang dapat mengganggu terhadap kehidupan organisme perairan seperti ikan-ikan. Ikan menjadi terserang bahan logam berat yang dapat mengendap pada tubuh ikan. Sehingga kesehatan ikan pun menurun sehingga berdampak tidak baik terhadap produktivitas hasil perikanan. Kadar DO (Dissolve oksigen) atau oksigen terlarut turut terganggu dengan adanya pencemaran perairan. Respirasi organisme perairan pun menjadi terhambat karena oksigen yang terlarut dalam air berkurang.
Dampak dari pencemaran perairan yang selanjutnya adalah terhadap kesehatan manusia. Hal ini dapat dihubungkan dengan konsumsi kita terhadap hasil perikanan seperti ikan. Ikan yang berada pada perairan yang tercemar pasti mengandung bahan kimia. Kemudian ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia. Sudah pasti bahan bahan kimia masuk ke dalam tubuh kita karena ikan yang kita konsumsi mengandung bahan-bahan kimia. Sebagai contoh kasus pada tragedy Minamata di Jepang pada tahun 1907-1977. Sebuah industri petrokimia Chisso membuang limbahnya yaitu mercury (II) peroxide (HgO2) ke laut. Limbah mercury (II) peroxides (HgO2) digunakan sebagai katalis untuk memproduksiacetaldehyde (CH3CHO). Masyarakat jepang yang gemar memakan ikan harus memakan hasil produksi yang tercemar limbah HgO2. Akibatnya sekitar 900 orang meninggal akibat penyakit Minamata yang menyerang system syaraf.
Sudah selayaknya kita harus peduli terhadap fenomena pencemaran perairan. Dari berbagai dampak yang ditimbulkan, seharusnya ada upaya untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Penanggulangan pencemaran sumberdaya perairan dapat dilakukan melalui hal seperti berikut.
Pemerintah memiliki peranan yang sangat sentral dalam menanggulangi permasalahan pencemaran sumberdaya perairan. Pemerintah perlu membuat aturan perundang-undangan untuk mengatur dan mengawasi pencemaran. Regulasi yang ditetapkan pemerintah seharusnya dapat berjalan secara optimal oleh seluruh pihak. Lemahnya pengawasan terhadap pelaku pencemaran perairan menyebabkan perilaku pencemaran semakin tidak terkendali. Penanggulangan pencemaran juga perlu dilakukan secara berkelanjutan, efektif dan efisien.
Peranan industry dalam mengatasi masalah pencemaran memiliki peranan yang besar. Industry dapat menyebabkan pencemaran perairan dikarenakan limbah yang dihasilkan. Dengan produktifitas industry yang besar, maka limbah yang dihasilkan juga banyak. Pabrik atau industry sering membuang limbah mereka ke sungai atau perairan lainnya tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Lebih baik limbah yang dihasilkan oleh industry tersebut diolah kembali menjadi bahan industry lainnya.
Masyarakat juga memiliki peran yang besar untuk mengatasi masalah pencemaran sumberdaya perairan. Pola hidup masyarakat perlu disesuaikan dengan kelestarian lingkungan sekitar. Kebiasaan masyarakat yang terjadi adalah tidak memperhatikan lingkungan. Masyarakat terpaku pada pola pikir yang instan seperti membuang sampah sembarangan semisal pada sungai, saluran air, dan pada lingkungan perairan lainnya. Padahal perilaku tersebut memiliki dampak yang negatif terhadap seluruh komponen, baik itu komponen biotik seperti manusia, hewan dan tumbuhan, maupun komponen abiotik yaitu lingkungan.
Perlu ada sinergisasi peran dan kesadaran antara pemerintah, pengusaha atau industry, dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan pencemaran perairan. Jika pencemaran sumberdaya perairan dapat teratasi maka terciptalah lingkungan yang sehat, bersih, dan menguntungkan bagi seluruh komponen.
Sumber: Romdoni, Taufiq. 2015. Pencemaran Sumberdaya Perairan. [online] http://romdonitaufiq.blogspot.com/2015/02/pencemaran-sumberdaya-perairan.html. Diakses pada 29 April 2015 pukul 11.44.