pilihan

Sabtu, 01 Oktober 2016

EROSI

A.           Pendahuluan
Erosi didefinisikan sebagai hilangnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut air atau angin ke tempat lain. Degradasi lahan yang terjadi di Indonesia salah satunya disebabkan oleh erosi. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman, berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Erosi di bagian hulu menyebabkan penurunan kualitas sifat fisik tanah dan menurunya produktifitas pertanian. Dampak erosi di bagian hilir menyebabkan rendahnya kualitas dan nilai kegunaan air sungai, sedimentasi di waduk dan saluran air, perusakan anak sungai dan lahan.
B.            Aliran permukaan
Ulasan mengenai erosi tidak akan lepas dari agen pembawanya yaitu aliran permukaan. Aliran permukaan adalah bagian dari air hujan yang mengalir di atas permukaan tanah yang masuk ke sungai atau saluran atau danau atau ke laut. Aliran permukaan akan mengangkut tanah dan bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya sebuah erosi. Aliran permukaan dipengaruhi oleh faktor presipitasi, yaitu lamanya hujan, distribusi dan intensitas hujan, dan faktor DAS, yaitu ukuran, bentuk, topografi, gelologi dan kondisi permukaan.
Infiltrasi
Aliran permukaan dapat dikurangi dengan meningkatkan infiltrasi. Infiltrasi merupakan peristiwa masuknya air ke dalam tanah, umumnya melalui permukaan dan secara vertikal. Besarnya infiltrasi dipengaruhi oleh jenis dan luas vegetasi, keadaan permukaan tanah, intensitas hujan. Tanah yang memiliki pori-pori yang besar, memudahkan proses infiltasi, sedangkan tanah dengan pori-pori yang kecil, menyulitkan air untuk masuk ke dalam tanah sehingga infiltasi semakin kecil. Pada tanah yang terbuka memiliki laju infiltrasi yang rendah, sehingga mengakibatkan aliran permukaan yang besar. Hal ini dapat ditanggulangi dengan menanami lahan tersebut dengan vegetasi.
C.           Erosi
Erosi tanah terjadi melalui dua proses yaitu proses penghancuran partikel-partikel tanah dan proses pengangkutan partikel-partikel tanah yang sudah dihancurkan. Jika butir hujan mencapai permukaan tanah, maka partikel-partikel tanah dengan berbaagi ukuran akan terpercik (splashed) ke segala arah, menyebabkan terjadinya penghancuran dan pengangkutan partikel-partikel tanah. Jika aliran permukaan tidak terjadi, maka seluruh partikel-partikel yang terpercik akibat curah hujan akan terdeposisi di permukaan tanah. Selanjutnya jika aliran permukaan terjadi, maka partikel-partikel yang terpercik tersebut akan diangkut ke lereng bagian bawah.
Berdasarkan penyebabnya erosi dapat dibagi menjadi erosi percik dan erosi gerusan. Erosi percik adalah erosi yang disebabkan oleh pemecahan struktur tanah menjadi butir-butir primer tanah oleh energi kinetik butir-butir hujan. Erosi gerusan adalah erosi yang disebabkan oleh gerusan aliran permukaan. Erosi percik jauh lebih erosif, hal ini berkaitan dengan kecepatan jatuh butir-butir hujan yang jauh lebih cepat daripada kecepatan aliran permukaan.
Menurut bentuknya erosi dapat dibedakan menjadi erosi lembar/kulit, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai, longsor dan erosi internal. Erosi lembar pengangkutan lapisan tanah yang merata tebalnya dari suaut permukaan tanah. Erosi alur terjadi karena air terkonsentrasi dan mengalir pada tempat tertentu di permukaan tanah sehingga pemindahan tanah lebih banyak terjadi pada tempat tersebut. Erosi parit, proses terjadinya sama dengan proses erosi alur, tapi saluran yang terbentuk sudah demikian dalamnya sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Erosi tebing sungai, terjadi sebagai akibat pengikisan tebing oleh air yang mengalir dari bagian atas tebing atau oleh terjangan arus air yang kuat pada kelokan sungai. Longsor adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dalam volume yang besar. Erosi internal adalah terangkutnya butir-butir primer secara vertikal ke bawah ke dalam celah-celah atau pori-pori tanah, sehingga tanah menjadi kedap air dan udara.
Upaya dalam mencegah erosi, menurut Banuwa (2013) dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1.             Metode Vegetatif
Metode vegetatif adaah upaya mencegah dan mengurangi erosi dengan menggunakan tanaman dan sisa-sisanya untuk mengurangi energi kinetik butir-butir hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan daya rusak aliran permukaan dan erosi. Secara perinci yang termasuk metode ini yaitu:
a.         penanaman tumbuhan atau tanaman yang menutupi tanah secara terus-menerus;
b.        penanaman dalam strip (strip cropping);
c.         pergiliran tanaman dengan tanaman pupuk hijau atau tanaman penutup tanah (conservation rotation);
d.        sistem pertanian hutan (agroforestry);
e.         pemanfaatan sisa-sisa tanaman atau tumbuhan; dan
f.         penanaman saluran-saluran pembuangan dengan rumput.
2.             Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah. Termasuk dalam metode mekanik ini adalah: (1) pengolahan tanah konservasi; (2) pengolahan tanah menurut kontur; (3) guludan dan guludan bersaluran menurut kontur; (4) teras; (5) dan penghambat, rorak, dan kolam, serta parit pengelak.
3.             Metode Kimia
Metode kimia yaitu penggunaan preparat kimia baik sintetis maupun alami. Berbagai preparat kimia yang dikembangkan untuk memperbaiki struktur tanah dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.              Polymer tak terionisasi: polyvinyl alcohol (PVA)
b.             Polyanion
c.              Polycation
d.             Dipole polymer
e.              Emulsi bitumen.
D.           Sedimen dan Sedimentasi
Tanah dan bagian-bagian tanah yang terangkut oleh air dari suatu tempat yang mengalami erosi pada suatu DAS dan masuk ke dalam badan air secara umum disebut sedimen. Sedimen yang dihasilkan oleh proses erosi dan terbawa oleh aliran permukaan akan mengalami proses deposisi sehingga sedimen tersebut akan diendapkan pada suatu tempat yang kecepatan airnya melambat atau berhenti.
Berdasarkan gerakannya, sedimen dibedakan menjadi muatan dasar dan muatan melayang/tersuspensi. Muatan dasar adalah partikel-partikel sedimen yang bergerak menggelinding meluncur atau meloncat pada lapisan dasar sungai. Sedangkan muatan tersuspensi adalah partikel yang bergerak di atas muatan dasar dan bercampur dengan aliran atau melayang.
E.            Penutup
Tindakan manusia yang melampaui batas telah mengganggu keseimbangan, keselarasan dan keserasian alam sehingga erosi dipercepat yang telah melampaui batas toleransi terjadinya. Erosi berdampak pada kemiskinan pada lahan dan petani di Daerah Aliran Sungai. Oleh sebab itu diperlukan tindakan nyata secara terpadu dari semua pihak dan perlu segera dilakukan agar dampak yang ditimbulkan dapat dieliminasi secepat dan seminimal mungkin.

Sumber

Banuwa, Irwan Sukri. 2013. Erosi. Prenamedia Group. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar