Oleh:
Taufiq Ahmad Romdoni
(Manajemen
Sumberdaya Perairan, Unsoed 2014)
Gerakan
Mahasiswa Pembawa Perubahan
Sejarah
peradaban dunia tidak akan pernah lepas dari peranan para pemuda. Sejarah telah
membuktikan bahwa di tangan pemuda lah sebuah perubahan bisa terjadi. Jatuhnya
orde lama disebabkan oleh mahasiswa, jatuhnya rezim orde lama disebabkan oleh
mahasiswa. Anis Baswedan mengungkapkan bahwa di tangan pemudalah, menawarkan sebuah
masa depan.
Mahasiswa
sebagai Agent of Change, memiliki sebuah agenda besar untuk mengemban
tugas merubah negeri ini. Negeri ini butuh sebuah perubahan ke arah yang lebih
baik. Predikat agent of change yang melekat pada mahasiswa nampaknya
belum mampu merubah kepada kondisi yang lebih baik. Mahasiswa masa kini
nampaknya disibukkan dengan hal-hal bersifat hedonis dan materialis. Sense of
social yang melekat pada jiwa mahasiswa nampaknya mulai mengikis waktu demi
waktu. Mahasiswa saat ini lebih bersifat apatis, individualis. Industrialisasi
pendidikan hanya akan membuat mahasiswa memikirkan masa depannya sebagai buruh.
Sehingga tuntutan akademik mengharuskan mahasiswa agar segera menyelesaikan
akademik tanpa mengasah kemampuan berpikir, kritis, dan peka terhadap kondisi
sosial di masyarakat.
Jika keadaan seperti ini terus kita pertahankan, akankah kita
mengkhianati gerakan-gerakan pendiri bangsa kita? Pendiri-pendiri bangsa yang
sejak mudanya telah membawa perjuangan intelektual, menawarkan gagasan baru,
berjuang melawan imperialis dan kolonialis? Sudah saatnya kita mahasiswa
tersadar akan pentingnya gerakan mahasiswa yang akan membawa gagasan-gagasan
baru untuk membawa perubahan pada Negeri ini.
Indonesia
Dianugerahi Kekayaan Alam Laut dan Perikanan
Anugerah alam yang telah diberikan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
kepada kita, telah menjadikan kita sebagai negara yang kaya. Luas negara ini
didominasi oleh luas lautan yang mencapai dua per tiga dari luas seluruh
Indonesia. Kekayaan alam laut memberikan kita sumber kehidupan yang sangat
kaya. Keanekaragamana biota, memberikan peluang untuk mengembangkan pangan,
energi, farmasi, industri, pengetahuan, dan lain-lain. Untuk potensi laut saja,
terdapat nilai potensi sebesar 171 miliar USD per tahun, yang diperoleh dari
perikanan, pemanfaatan pesisir,
bioteknologi, pariwisata bahari, minyak bumi, dan transportasi laut. Tidak hanya
itu, pertumbuhan populasi manusia yang semakin meningkat setiap tahun akan
membutuhkan pangan yang bersumber selain dari daratan. Bagaimana tidak? Ekspansi
wilayah akibat pertumbuhan populasi manusia mengharuskan tergusurnya lahan
pangan. Hal ini akan mengakibatkan sebuah sumber pangan alternatif, yaitu
perikanan.
Namun sangat disayangkan, kekayaan bahari dan potensi perikanan
yang dimiliki belum mampu dimanfaatkan secara baik. Kondisi yang kontradiktif
antara kekayaan alam bahari dan potensi perikanan dengan kondisi masyarakat
tergambar dengan presentase masyarakat miskin sebesar 25,14% adalah nelayan. Potensi
bahari kita hilang sebesar Rp 300 triliun per tahun. Dibutuhkan sebuah
pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan yang baik yang mampu
mengoptimalkan potensi kita. Hal tersebut hanya akan bisa dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki tekad, keberanian, semangat, gagasan dan intelektual.
Kekayaan
Kelautan dan Perikanan Membutuhkan Semangat Gerakan Mahasiswa
Sebuah
cita-cita negara Indoensia yang telah dirumuskan oleh the founding father kita
patut kita teruskan. Cita-cita negeri ini menuju sebuah kesejahteraan Seperti yang
telah diungkapkan oleh Bapak Ir. Soekarno, dalam membangkitkan semangat
Indonesia haruslah bersemangat “Cakrawala Samudera”, yaitu sebuah bangsa yang
kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan. Sebuah semangat untuk
menuju perubahan itu hanya ada pada jiwa para pemuda, yaitu kita mahasiswa!
Mahasiswa perikanan dan kelautan memiliki sebuah tugas dan amanah
untuk mampu mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Gerakan mahasiswa
harus mampu mengakomodir sebuah gerakan yang mampu mewujudkan impian tersebut. Gerakan
yang progresif, terstruktur, terencana dan masif harus segera dibangun sedari
dini. Dan yang terpenting adalah gerakan mahasiswa harus mampu berdampingan secara harmonis dengan pihak-pihak terkait
yang mampu mendorong kedua belah pihak untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Mahasiswa
harus dibukakan cakrawala dan kepekaan kita terhadap kondisi masyarakat
pesisir, pembudidaya, dan semua yang terlibat di dalamnya. Pemikiran yang
kritis, rasa yang peka harus ditanam untuk menganalisis sebuah penyebab
kemiskinan pada nelayan, pengolah, produksi, pemasok dan lain-lain. Sebuah inovasi
pengetahuan dan teknologi perlu dikembangkan oleh mahasiswa untuk mengembangkan
perikanan dan kelautan. Permasalahan pembenihan,
kualitas lingkungan air, pencemaran perairan, over fishing, merupakan
permasalahan yang harus dipecahkan oleh mahasiswa. Dengan menyatukan sebuah
pandangan, cita-cita, tekad dan semangat untuk membawa perubahan, maka
yakinilah akan terwujudnya masyarakat yang sejahtera khususnya masyarakat
perikanan dan kelautan. Hidup Mahasiswa! Jalesveva Jayamahe! Jayalah Indonesia!