pilihan

Kamis, 07 Januari 2016

GERAKAN MAHASISWA UNTUK PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh:
Taufiq Ahmad Romdoni
(Manajemen Sumberdaya Perairan, Unsoed 2014)

Gerakan Mahasiswa Pembawa Perubahan
Sejarah peradaban dunia tidak akan pernah lepas dari peranan para pemuda. Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan pemuda lah sebuah perubahan bisa terjadi. Jatuhnya orde lama disebabkan oleh mahasiswa, jatuhnya rezim orde lama disebabkan oleh mahasiswa. Anis Baswedan mengungkapkan bahwa di tangan pemudalah, menawarkan sebuah masa depan.
Mahasiswa sebagai Agent of Change, memiliki sebuah agenda besar untuk mengemban tugas merubah negeri ini. Negeri ini butuh sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. Predikat agent of change yang melekat pada mahasiswa nampaknya belum mampu merubah kepada kondisi yang lebih baik. Mahasiswa masa kini nampaknya disibukkan dengan hal-hal bersifat hedonis dan materialis. Sense of social yang melekat pada jiwa mahasiswa nampaknya mulai mengikis waktu demi waktu. Mahasiswa saat ini lebih bersifat apatis, individualis. Industrialisasi pendidikan hanya akan membuat mahasiswa memikirkan masa depannya sebagai buruh. Sehingga tuntutan akademik mengharuskan mahasiswa agar segera menyelesaikan akademik tanpa mengasah kemampuan berpikir, kritis, dan peka terhadap kondisi sosial di masyarakat.
Jika keadaan seperti ini terus kita pertahankan, akankah kita mengkhianati gerakan-gerakan pendiri bangsa kita? Pendiri-pendiri bangsa yang sejak mudanya telah membawa perjuangan intelektual, menawarkan gagasan baru, berjuang melawan imperialis dan kolonialis? Sudah saatnya kita mahasiswa tersadar akan pentingnya gerakan mahasiswa yang akan membawa gagasan-gagasan baru untuk membawa perubahan pada Negeri ini.
Indonesia Dianugerahi Kekayaan Alam Laut dan Perikanan
Anugerah alam yang telah diberikan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa kepada kita, telah menjadikan kita sebagai negara yang kaya. Luas negara ini didominasi oleh luas lautan yang mencapai dua per tiga dari luas seluruh Indonesia. Kekayaan alam laut memberikan kita sumber kehidupan yang sangat kaya. Keanekaragamana biota, memberikan peluang untuk mengembangkan pangan, energi, farmasi, industri, pengetahuan, dan lain-lain. Untuk potensi laut saja, terdapat nilai potensi sebesar 171 miliar USD per tahun, yang diperoleh dari perikanan,  pemanfaatan pesisir, bioteknologi, pariwisata bahari, minyak bumi, dan transportasi laut. Tidak hanya itu, pertumbuhan populasi manusia yang semakin meningkat setiap tahun akan membutuhkan pangan yang bersumber selain dari daratan. Bagaimana tidak? Ekspansi wilayah akibat pertumbuhan populasi manusia mengharuskan tergusurnya lahan pangan. Hal ini akan mengakibatkan sebuah sumber pangan alternatif, yaitu perikanan.
Namun sangat disayangkan, kekayaan bahari dan potensi perikanan yang dimiliki belum mampu dimanfaatkan secara baik. Kondisi yang kontradiktif antara kekayaan alam bahari dan potensi perikanan dengan kondisi masyarakat tergambar dengan presentase masyarakat miskin sebesar 25,14% adalah nelayan. Potensi bahari kita hilang sebesar Rp 300 triliun per tahun. Dibutuhkan sebuah pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan yang baik yang mampu mengoptimalkan potensi kita. Hal tersebut hanya akan bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tekad, keberanian, semangat, gagasan dan intelektual.
Kekayaan Kelautan dan Perikanan Membutuhkan Semangat Gerakan Mahasiswa
Sebuah cita-cita negara Indoensia yang telah dirumuskan oleh the founding father kita patut kita teruskan. Cita-cita negeri ini menuju sebuah kesejahteraan Seperti yang telah diungkapkan oleh Bapak Ir. Soekarno, dalam membangkitkan semangat Indonesia haruslah bersemangat “Cakrawala Samudera”, yaitu sebuah bangsa yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan. Sebuah semangat untuk menuju perubahan itu hanya ada pada jiwa para pemuda, yaitu kita mahasiswa!
Mahasiswa perikanan dan kelautan memiliki sebuah tugas dan amanah untuk mampu mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Gerakan mahasiswa harus mampu mengakomodir sebuah gerakan yang mampu mewujudkan impian tersebut. Gerakan yang progresif, terstruktur, terencana dan masif harus segera dibangun sedari dini. Dan yang terpenting adalah gerakan mahasiswa harus mampu berdampingan  secara harmonis dengan pihak-pihak terkait yang mampu mendorong kedua belah pihak untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Mahasiswa harus dibukakan cakrawala dan kepekaan kita terhadap kondisi masyarakat pesisir, pembudidaya, dan semua yang terlibat di dalamnya. Pemikiran yang kritis, rasa yang peka harus ditanam untuk menganalisis sebuah penyebab kemiskinan pada nelayan, pengolah, produksi, pemasok dan lain-lain. Sebuah inovasi pengetahuan dan teknologi perlu dikembangkan oleh mahasiswa untuk mengembangkan perikanan dan kelautan.  Permasalahan pembenihan, kualitas lingkungan air, pencemaran perairan, over fishing, merupakan permasalahan yang harus dipecahkan oleh mahasiswa. Dengan menyatukan sebuah pandangan, cita-cita, tekad dan semangat untuk membawa perubahan, maka yakinilah akan terwujudnya masyarakat yang sejahtera khususnya masyarakat perikanan dan kelautan. Hidup Mahasiswa! Jalesveva Jayamahe! Jayalah Indonesia!