pilihan

Selasa, 15 September 2015

Ekosistem Padang Lamun

Negara Indonesia memiliki luas lautan sebesar dua per tiga dari luas keseluruhan negara Indonesia. Indonesia memiliki panjang garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada yaitu sepanjang 81.000 km. Berada di daerah khatulistiwa, Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumberdaya hayati salah satunya adalah kekayaan perairan laut. Wilayah perairan laut dangkal memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat besar terutama pada ekosistem mangrove, terumbu karang, dan padang lamun.
Padang lamun atau disebut dengan seagrass bed yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area peisisir atau laut dangkal, yang terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang. Lamun merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbunga yang berada pada lingkungan laut. Lamun memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati. Hidupnya terendam di dalam laut dan dapat berdaptasi dengan baik pada perairan dengan salinitas yang cukup tinggi.
Lingkungan padang lamun merupakan salah satu ekosistem yang berada di perairan laut dangkal. Padang lamun memiliki peranan yang penting di dalam kehidupan biota laut dan merupakan salah satu lingkungan yang produktif. Padang lamun memiliki fungsi sebagai produsen primer, pendaur unsur hara, penstabil substrat, penangkap sedimen, habitat dan makanan serta tempat berlindung organisme laut.       
Padang lamun memiliki peranan yang sangat penting yaitu menjaga keseimbangan ekosistem di perairan. Padang lamun memiliki kemampuan dalam meredam kekuatan arus. Organisme laut menyukai perairan padang lamun karena miliki produktivitas primer yang tinggi.  Selain itu, padang lamun berperan sebagai tempat mencari makan (feeding ground), tempat memijah (spawning ground), dan pembesaran larva atau jouvenil (nursey ground).
Padang lamun dengan spesies tunggal yang berasosiasi tinggi sering ditemukan pada substrat berlumpur di daerah mangrove. Sedangkan padang lamun dengan vegetasi campuran terdapat pada daerah intertidal yang lebih rendah dan lebih dangkal. Padang lamun tumbuh di daerah dengan substrat berpasir dan dekat sedimen yang bergerak secara horizontal. Kepadatan populasi lamun menjadi berkurang apabila terjadi bioturbasi yang tinggi akibat aktivitas organisme bentik. Tingkat kekeruhan, suplai nutrien, dan fluktuasi salinitas mempengaruhi padang lamun yang tumbuh di sedimen yang berasal dari daratan atau disebut dengan faktor run off daratan.
Kepadatan padang lamun mempengaruhi kepadatan organisme yang berada di dalamnya. Semakin tinggi kepadatan padang lamun di suatu perairan, maka semakin tinggi kepadatan organisme yang berada pada padang lamun. Sebagai contoh, di perairan Teluk Bais, Filipina, terdapat 28 jenis ikan dari 15 famili di daerah berpasir tanpa lamun, dan terdapat 49 jenis ikan dari 21 famili di daerah padang lamun. Secara umum, lamun dapat tumbuh pada perairan daerah subtropik dan tropik.
Padang lamun merupakan habitat yang disukai oleh berbagai organisme laut. Hal ini disebabkan oleh zat hara dan sumber makanan yang terkandung pada padang lamun. Padang lamun berada pada daerah perairan dangkal sehingga mudah ditembus oleh penetrasi cahaya matahari. Selain itu, padang lamun memiliki sirkulasi air yang baik. Hal ini diperlukan untuk mentransportasi zat-zat hara, oksigen, dan hasil metabolisme lamun ke lingkungan sekitar. 
Tidak seperti makroalga, tanaman lamun memiliki bunga dan buah. Lamun dilengkapi oleh ruang udara yang berfungsi agar tetap mengapung di dalam kolom air. Lamun memiliki sistem perakaran, dedaunan, transportasi internal bagi nutrien, gas, dan stomata yang berpran dalam pertukaran gas. Daun pada tumbuhan lamun memiliki kemampuan menyerap nutrien secara langsung dari dalam air laut. Lamun tumbuh di perairan pantai yang dasarnya berupa pasir, lumpur, kerikil dan patahan karang mati terutama di daerah pasang surut.
Faktor terpenting dalam kelangsungan biota di suatu perairan ialah kondisi perairan. kelimpahan dan penyebaran organisme dipengaruhi oleh kondisi perairan di lingkungan tersebut. Namun, setiap organisme memiliki karakteristik kebutuhan lingkungan yang berbeda. Kondisi perairan di suatu lingkungan dipengaruhi oleh salinitas, pH, suhu, oksigen terlarut, kecerahan. Pembuangan sampah, pembangkit tenaga listrik, sedimentasi dan energi angin turut menjadi faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan lamun di suatu daerah. Namun sampai saat ini belum diketahui kapan dan di mana faktor-faktor tersebut yang dapat mempengaruhi pertumbuhan lamun.
Salinitas normal yang masih mampu ditolerir oleh lamun ada pada kisaran 10-40 ppt dan optimum pada salinitas 35 ppt. Salinitas berpengaruh terhadap biomassa, produktifitas primer, kerapatan, lebar daun, dan kecepatan pulih. Penurunan salinitas akan menurunkan kemampuan lamun dalam melakukan fotosintesis.
Di wilayah tropis, lamun dapat tumbuh optimal pada suhu berkisar antara 28-300 C. Faktor kedalaman suatu perairan tentu berpengaruh terhadap kondisi perairan seperti tekanan perairan, suhu air, kecerahan, nutrien. Karena berada pada daerah perairan dangkal, padang lamun tidak mengalami hambatan penetrasi cahaya matahari. Faktor yang dapat menghalangi padang lamun tertembus cahaya matahari adalah adukan sedimen di sekitarnya.
Komoditas perikanan yang berada pada padang lamun diantaranya adalah makroalga, udang, moluska, echinodermata, ikan kerapu, ikan baronang dan yang lainnya. Bagi ikan, padang lamun merupakan tempat memijah, mencari makan. Ikan mendapatkan makanan berupa plankton yang terdapat dalam padang lamun.
Kekayaan biota yang dimiliki oleh padang lamun, dapat dimanfaatkan sebagai komoditi yang menguntungkan bagi sektor perikanan. Tidak hanya bermanfaat secara ekonomis, padang lamun bermanfaat bagi keseimbangan ekosistem di perairan. Namun, kelestarian padang lamun sudah semakin terancam. Sehingga diperlukan upaya seperti pengkajian, pelestarian, dan pengoptimalan padang lamun agar menguntungkan dan tetap lestari.

Daftar Pustaka:
Djunaedi, dkk. 2012. “Struktur Komunitas Padang Lamun di Perairan Pulau Kumbang, Kepulauan Karimunjawa”. Ilmu Kelautan. Nomor 17 (4): 217-225.